Wisata Alam Lampung

January 12, 2007 at 6:22 pm 13 comments

pantaibadarlampung.jpgSETELAH kawasan Puncak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, serta Pantai Anyer di pesisir barat Provinsi Banten, kini Kota Bandar Lampung menjadi obyek wisata pilihan bagi banyak warga Jakarta. Setiap akhir pekan, ratusan mobil bernomor polisi Jakarta menyeberangi Selat Sunda menuju Bandar Lampung. Kamar-kamar hotel di kota itu pun setiap Sabtu-Minggu tidak tersisa lagi, bahkan harus dipesan minimal dua minggu sebelumnya. Bandar Lampung kotanya enak, di atas bukit dengan panorama laut. Kota ini pun tidak terlalu ramai. Dari Jakarta ke Tanjung Karang, banyak hal bisa dinikmati. Salah satunya adalah bersantai di atas kapal feri. Pantainya juga lumayan bagus dan bersih,” ungkap Hasan Said (38), salah seorang warga Jatinegara, Jakarta, ketika ditemui Kompas berakhir pekan di Bandar Lampung, belum lama ini.

Kompas/Rakaryan S
Hasan menambahkan, hampir setiap bulan dia datang untuk rekreasi ke Lampung. Bagi dia, kawasan Puncak dan Bandung sudah kurang menarik lagi karena sudah terlalu padat sehingga tidak nyaman untuk dipakai rekreasi. Sedangkan Anyer, dinilai hanya memiliki pantai sehingga kurang variatif.

“Di Lampung ini kalau ingin ke pantai, ya, kita bisa ke sana dengan biaya murah. Pantainya juga bermacam-macam, ada yang bisa untuk berenang, ada yang penuh tebing karang. Kalau mau yang unik dan nuansanya lain, ya, ke Way Kambas sana,” ungkap Ny Nurhasanah (40), warga Grogol, Jakarta, yang juga memilih Lampung sebagai tempat berwisata.

Orang-orang yang berpikir seperti Hasan dan Ny Nurhasanah jumlahnya tidak sedikit. Mereka itulah yang setiap akhir pekan memenuhi hotel-hotel di Bandar Lampung, yang menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Almatsir Pagaralam, jumlahnya 25 buah, terdiri dari tujuh hotel berbintang dengan total kamar 650 buah, dan 18 hotel melati dengan jumlah kamar 900 buah.

***

BANDAR Lampung memang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Jika kita berangkat dari Jakarta pukul 07.00, pukul 14.00 sudah bisa sampai di Bandar Lampung. Bandingkan dengan perjalanan dari Jakarta ke Bandung pada saat akhir pekan, yang bisa menghabiskan waktu yang sama tetapi harus ditempuh dengan penuh perjuangan dan melelahkan karena teramat padatnya arus lalu lintas di beberapa ruas jalan.

Perjalanan ke Lampung tidak terasa melelahkan karena jalan-jalan raya yang harus dilalui tidak macet, dan bisa beristirahat sekitar dua setengah sampai tiga jam saat akan memasuki kapal feri, selama dalam pelayaran, sampai turun dari kapal. Setidaknya bagi mereka yang sudah bosan menikmati pelayaran, selama di kapal feri adalah waktu yang enak untuk dipakai beristirahat. Dengan demikian, Anda bisa langsung melakukan berbagai aktivitas begitu sampai di Bandar Lampung.

Sebagai ibu kota provinsi, Bandar Lampung pun adalah kota yang cukup lengkap. Berbagai jenis makanan tersedia di kota ini, bahkan makan lesehan ala Malioboro di Yogyakarta pun tersedia di sepanjang Jalan Kartini. Menunya, mulai dari ayam bakar, lele goreng sampai berbagai jenis seafood. Kalau Anda tiba-tiba kangen soto kudus, batagor atau mi tek-tek, di Bandar Lampung pun tersedia. Apalagi jenis-jenis makanan siap saji, baik waralaba dari luar negeri ataupun rumah makan Padang.

Hotel-hotel di Lampung pun tersedia mulai dari bintang tiga sampai kelas melati. Tarifnya mulai dari Rp 60.000 sampai satu Rp 1 juta per malam. Bahkan, di beberapa hotel, tersedia pula fasilitas hiburan seperti karaoke, restoran, dan musik hidup, atau meja biliar. Di luar hotel, di sekitar kawasan pantai atau daerah Teluk Betung, tempat hiburan seperti diskotek, restoran di pinggir pantai, juga tersedia. Tinggal pilih mana yang menjadi kesukaan Anda.

Namun, jika ditanyakan kepada para “tamu” dari Jakarta yang datang bersama keluarga ke Lampung, tempat favorit mereka pastilah kawasan Pantai Lampung yang airnya jernih, berpasir putih, namun juga harus lebih hati-hati karena di sana-sini juga terdapat karang. “Dibanding Ancol, pantai di sini jelas lebih bagus. Airnya masih bersih betul, mau mandi pun enak,” ungkap Ny Rini, salah seorang pelancong asal Jakarta yang tengah berekreasi di kawasan wisata Pasir Putih, sekitar 16 km dari pusat Kota Bandar Lampung.

Selain pantainya yang bersih, indah, dan murah, Way Kambas adalah tempat pilihan lainnya untuk mereka yang datang ke Lampung bersama keluarga. “Saya sudah lebih dari lima kali ke sini, tapi tidak pernah bosan. Anak-anak juga suka sekali naik gajah…,” papar Wahyu (33), wisatawan asal Tangerang.

Meski dibutuhkan waktu tak kurang dari tiga jam untuk sampai Way Kambas, para wisatawan menikmati perjalanan itu karena pemandangan areal persawahan dan kebun sepanjang perjalanan, menyejukkan mata. Di Way Kambas kita bisa menghabiskan waktu sepuas-puasnya. Bahkan, jika Anda
ingin masuk lebih dalam ke kawasan hutan Way Kambas, tur masuk hutan dengan menunggang gajah pun tersedia asalkan ada uang yang cukup untuk membiayainya.

***

SALAH satu daya tarik lain berwisata ke Lampung pastilah oleh-oleh yang bisa kita bawa dari Lampung. Berwisata ke suatu tempat, memang terasa kurang lengkap kalau tidak membawa oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Dalam soal ini, Lampung menyediakan berbagai macam oleh-oleh untuk bisa Anda bawa. Jika Anda penggemar hiasan tradisional, atau penggemar kain tradisional, karya-karya hiasan dinding dan kain lengkap tapis sangat patut dijadikan oleh-oleh. Jikalau dana Anda sedang pas-pasan, keripik pisang Lampung atau kerupuk kemplang tentu pantas pula untuk Anda hadiahkan kepada rekan-rekan Anda.

Tidak sedikit juga wisatawan ke Lampung pulang dengan membawa berbagai hiasan dari kulit kerang atau karang laut. Kerajinan kerang dan karang laut itu memang bisa dijumpai dengan mudah di selatan Kota Bandar Lampung, di sepanjang kawasan wisata pantai mulai dari Pelabuhan Panjang sampai kawasan wisata Pasir Putih.

Lebih istimewa lagi bila Anda berwisata pada akhir tahun sampai awal tahun, sekitar awal November sampai Februari. Pada waktu itu, biasanya buah durian bertebaran di sepanjang jalan, dan dijual dengan harga yang terbilang murah karena memang sedang musimnya. Selain durian yang banyak tersedia pada musim-musim tertentu, buah sirsak, nangka, semangka, dan juga pisang biasanya bisa Anda temui hampir di setiap waktu. Oleh karena itu, sediakan tempat yang cukup luas di bagasi jika Anda berwisata ke Lampung.

Satu hal terpenting yang menjadikan iklim wisata ke Lampung sangat kondusif adalah sikap masyarakat Lampung yang sangat terbuka dan bisa menerima para tamu yang hendak berwisata ke daerahnya. Bahkan, warga Lampung pun gemar berwisata, sehingga daerah-daerah wisata juga dipenuhi warga Lampung dari berbagai Kabupaten. Wajarlah bila selain sebagai tempat wisata, Lampung pun banyak dipilih oleh sejumlah instansi sebagai tempat pertemuan, rapat kerja nasional, atau pelatihan outbond.

Meski demikian, berwisata ke Lampung memang harus dibekali kendaraan roda empat sendiri jika Anda ingin bebas ke sana-ke mari. Sebabnya, angkutan umum seringkali tidak tersedia untuk kita pergi ke sejumlah obyek wisata. Kalaupun ada, sangat merepotkan karena harus beberapa kali turun-naik, serta menunggu kendaraan datang. Kekurangan lainnya adalah kondisi infrastruktur jalan ke banyak obyek wisata masih sebatas aspal tipis dan batu-batu. Bahkan, kondisi Jalan Lintas Sumatera antara Bandar Lampung-Bakauheni pun kini di beberapa tempat penuh dengan gelombang dan lubang, sehingga membahayakan jika kita melaju kencang. Begitu juga informasi mengenai tempat-tempat wisata, tidak tersedia di hotel-hotel sehingga semakin lengkaplah ketidaksiapan pemerintah di Lampung untuk menjual daya tarik wisatanya kepada para pendatang.

Meskipun demikian, di Lampung Anda bisa berwisata dengan tenang karena keamanan mobil dan barang-barang bawaan Anda lumayan terjamin. Tidak banyak dilaporkan adanya kejadian pencurian di lokasi-lokasi wisata, meskipun begitu tidak berarti pencurian tidak pernah terjadi. Nah, tunggu apa lagi. Yuk, berwisata ke Lampung

Entry filed under: Bisnis Lampung, Pariwisata Lampung, Pendidikan Lampung, Perkebunan Lampung, Pertambangan Lampung, Pertanian Lampung, Seputar Lampung, Warga Lampung.

Pasir Putih Beach|Lampung Kemiskinan dan Kesehatan

13 Comments Add your own

  • 1. ganthang  |  January 18, 2008 at 10:01 am

    salam buat warga Lampung,
    Tgl. 7-12 Februari 2008 saya akan melakukan petualangan sendiri (solo). rencananya, saya akan mengunjungi Lampung, Bengkulu/Palembang, Jambi, dan Padang-Bukitttingi. perjalanan akan dilakukan dr Jakarta melalui darat, dan pulang dr Padang melalui udara.

    pertanyaan saya, adakah hotel melati yang anda ketahui yg bisa saya hubungi di Lampung? No telp atau alamat hotel. kalau anda berkenan, tolong di-email jg ke email saya.

    tks atas bantuanya

    Reply
  • 2. linda lestari  |  April 9, 2008 at 3:55 am

    kangen dengan lampung tercintaquw…………dach lama bgd gak maem bananaboat d pantainya””””

    Reply
  • 3. harlly wibowo  |  July 11, 2008 at 8:34 am

    wah..bagus juga mengenai profil tempat pariwisata di lampung.. tapi alangkah bagusnya kalo lampung memenfaatkan situasi yang ada saat ini. kalau kita ingin lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke lampung, kita harus membenahi sarana dan prasarana yang ada, misalnya jalan aspal dan angkutan umum yang dapat menjangkau titik2 pariwisata di lampung. selain itu dinas pariwisata lebih menggalakkan promosi lewat media cetak ataupun elektronik, menurut saya media elektronik lebih menarik karena lebih menjangkau ke kawasan indonesia tengah ataupun timur.

    perkembangan wisata pantai di lampung cukup menjanjikan untuk kedepannya asalkan dilengkapi dengan sarana yang memadai namun selain itu
    satu hal yang paling dekat dimata kita, adalah kemacetan di kota (rada melenceng yach). mungkin kita bisa melihat kemacetan di sekitar jalan kartini atau jalan raden intan sepanjang hari. banyak para pedagang kaki lima (PKL) bertebaran di pinggir jalan yang memakai badan jalan di pusat kota. PKL seharusnya berada di belakang trotoar jalan bukannya memakai badan jalan yang dapat membuat arus lalulintas bertambah semrawut.

    selain PKL, pertumbuhan jumlah kendaraan di bandar lampung meningkat tajam tidak diiringi oleh penambahan atau perbaikan jalan raya.

    selain masalah kemacetan di pusat kota yang membuat kenyamanan terganggu, saya lumayan sulit mendapatkan tapis lampung untuk oleh2 yanmg akan saya bawa ke yogyakarta. yang saya tau penjualan tapis hanya di pasar bambu kuning dan dekat radio rasubha. tapis merupakan kain kebanggaan dan identitas lampung, sudah mulai banyak yang memakai tapis dalam acara resmi, alangkah baiknya jika tapis lebih di blow up keberadaannya dan lebih banyak tempat penjualannya.

    oiya, satu lagi, apakah lapangan di saburai yang masih tanah, dijadikan taman kota. yang saya lihat lapangan tanah itu pernah dipakai untuk latihan sarana olah raga terutama softball. bagus sekali, saya mendukung. tapi saya juga melihat ada tempat lain selain lapangan saburai (lap. tanah) yaitu di way halim. menurut saya lebih baik menggunakan lapangan di way halim (walaupun rada jauh dari saburai). kenapa? karena way halim mempunyai lahan yang sangat luas untuk perkembangan dunia olah raga, yang pastinya ada kerjasama antara pemerintah daerah dan pengelola way halim dan lapangan tanah yang di saburai dijadikan lahan hijau atau taman keluarga di perkotaan, yang akan membuat kota lebih asri lagi.

    mungkin itu kesan yang saya lihat ketika saya pulang ke lampung setiap 2 kali dalam setahun.

    semua pihak harus bekerjasama dalam mewujudkan provinsi lampung agar lebih di kenal di indonesia, bukan hanya kenal way kambas saja.

    yang pasti dinas pariwisata, pembangunan daerah, pekerjaan umum dan seluruh masyarakat lampung jangan banyak tertidur, sudah saatnya kita lebih memanfaatkan situasi yang ada.. jangan jalan ditempat, mari kita raih lagi penghargaan adipura kencana yang tidak pernah mampir ke lampung lagi…

    yupzz. thanks dah untuk saat ini..
    yang pasti lampung akan semakin di kenal di indonesia, masa’ kalah ama palembang….!!??

    wkwkakakakakaak…cayo…..

    Reply
  • 4. aep  |  July 22, 2008 at 3:04 pm

    Lampung kuh….
    Jadi Pengen Cepeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet balik nich…… dah lama beth dah ga pulang…

    Gimana sekarang keadaan nya???

    Tambah rame ke na..

    Reply
  • 5. bloggerlampungbarat  |  October 13, 2008 at 1:58 pm

    Lampungku tercinta, lampungku yang indah. Sayang masih banyak orang yang merusak alammu.

    Reply
  • 6. teddy  |  November 1, 2008 at 7:26 am

    Artikel yang bagus, mas.. saya minta ijin ya buat nampilin artikel mas di blog saya..

    Reply
  • 7. it lampung  |  November 19, 2008 at 7:33 am

    Buat sodaraku yang blu sempet balik kelampung jangan bersedi yoooo…
    bisa juga kita oblolin seputar lampung melalui forum it lampung,senua hal bisa dioblolin disana… OK..

    Reply
  • 8. yunita rohani  |  December 14, 2008 at 3:19 pm

    lampungku yang tercimta, sebagai orang lampung aku ingin sekali mngenali banyak wisata di lampung tempat lahirku.
    kasih info yang lebih valid lagi donx tentang wisata di lampung,. coz aku belum tau banyak nich?

    Reply
  • 9. rosanda  |  June 1, 2009 at 12:11 pm

    sebelumnya.saya sebagai warga lampung ucapkan terima kasih kepada saudara ganthang sudah mau mampir ke lampung.untuk pemerintah lampung tolong diperhatikan jalan yg rusak kalau perlu terjun langsung ke jalan di lampung ini untuk melihat langsung jalan yang rusak.serta tempat pariwiwisatanya agar diperhatikan .terima kasih

    Reply
  • 10. vicco  |  June 9, 2009 at 12:38 pm

    dmimu lampungku padamu baktiku meskipun kini ku di provinsi lain tapi aq tetap menjaga dan selalu berdoa untuk bumi lampungku tercinta agar selalu tetap terjaga dan bisa lebih baik dari sebelumnya,,,,,amien,,,,,,aq bangga dan bahagia bisa terlahir dilampung dan menjadi warga lampung seutuhnya…..^”‘LAMPUNG IS THE BEST FOREVER FOR ME'”^

    Reply
  • 11. sinta adi saputra  |  July 4, 2009 at 3:21 am

    uda ga sabar deh rasa na pingin menikmati keindahan alam na lampung…. kuharap secepat na lah…karna aku uda ga sabar..

    Reply
  • 12. sinta adi saputra  |  July 4, 2009 at 3:24 am

    aku uda ga sabar deh rasa na pingin menikmati keindahan alam di lampung ku..

    uda lama ga pulang kampung hehe..

    Reply
  • 13. nda  |  October 19, 2009 at 8:29 am

    aku juga org lampung jdi aku tau tentang lampung

    Reply

Leave a reply to sinta adi saputra Cancel reply

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Blog Stats

  • 9,880 hits

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.